Langsung ke konten utama

Turn back yours, please

Terkadang kita tak pernah tahu apa penyebabnya. Kita tak pernah tau apa yang sebenarnya yang sedang terjadi. Seseorang akan diam akan sikap kita. Kita sendiri memang tak dapat menilai apa yang ada dalam diri kita. Memang orang sekitarlah yang dapat memahami itu semua. Akan tetapi semua orang tidak akan tahu bahwasanya kebenaran akan tetap menjadi argimen dalam diri kita yang hanya kita sendirilah yang mengetahui dan mengerti.

Setiap manusia ingin dinilai. Setiap manusia ingin dipuji. Tak tahukah ada yang menyukai ada yang membenci. Ketika kita meminta seseorang untuk menilai kita , kita takpernah tahu apa yang sebenarnya yang sedang mereka rasakan kepada kita. Mereka yang jelas membenci kita akan berkata sejujurnya. Akankah kita terima? Tentu tidak. Tentu sakit. Batu yang di beri api akan tetap menjadi batu. Namun itulah yang ada pada diri kita sesungguhnya.

Setiap manusia bersalah. Setiap manusia akan khilaf. Dan setiap manusia pernah berbuat baik. Akankah seorang mengingatnya? Tentu tidak. Karena nila setitik rusak susus sebelanga . Semua sirna sekejap karna kekejiannya. Namun ada baiknya manusi jelas memahami sesamanta akan apa yang sedang terjadi. Menjaga perasaan sesama adalah yang paling penting. Karena dengan secara lembut manusia akan luluh. Judge? Turn back yours.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JALANKU MASIH PANJANG

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.. kali ini saya akan menulis kembali, setelah sekian lama tidak pernah menulis di blog ini ya. Beberapa minggu ini, saya merasa bahwa Allah benar-benar membolak balikan hatiku. Ya. Benar-benar dahsyat Allah guncangkan perasaan-perasaanku saat ini. Awalnya, Allah meninggikan harapanku pada seorang manusia yang awalnya juga membuat diriku yakin bahwa ia adalah orang yang "mungkin" Allah pilihkan untukku. Time flies so fast , aku berusaha mengabaikan perasaan ini, karena aku tahu, belum saatnya Allah menunjukkan ketetapannya padaku. Aku selalu bersyukur pada kehidupanku yang hina ini, seringkali waktuku yang tidak ku manfaatkan sebaik mungkin, tetap di balas Allah dengan segala keistimewaannya. Seperti keistimewaanNya dalam membuat skenario ini. Aku masih di jaga Allah untuk berada dilingkar orang-orang yang baik, bisa saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Masih nisa berkumpul di forum majelis, masih bisa memperbaiki diri seperti y

Semangat 2017 !!

finaly lulus SMA daaan taraa SNMPTN membawaku ke kampus Kedokteran Jenderal Soedirman tepatnya di Purwokerto, Jawa Tengah. :) jadi calon maba memang banyak lah isu-isunya wkwk jadi ini kita inisiatif untuk menghapal Mars dan Hymne Unsoed meskipun belum disuruh oleh kating hehe .. Hymne Universitas Jenderal Soedirman UNSOED Harumkan Wiyata Tinggi Lagu – syair=R.A.J. Soedjasmin Karyamu cendekia didambakan negara dharmamu sepenuhnya sumbangkan membangun nusa membina sarana karya raksasa menuju bangsa sejahtera Budhaya pribadi yang asli murni harumkan wiyata tinggi Mars Universitas Jenderal Soedirman UNSOED Kami Mahasiswa Unsoed bertekun dalam wiyata Jiwa Panglima besar Kita cerminkan hasrat membaja Memupuk rasa persatuan berdasarkan Pancasila Memimpin rakyat kesejahtera serta pribadi bangsa UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN maju terus pantang mundur UNIVERSITAS NEGERI JENDERAL SOEDIRMAN bercita-cita luhur Kami Mahasiswa Unsoed siap mengabd

Inginku

Inginku selesaikan cerita bahagia Berada di sekumpulan pejuang tatkala aku tiada menegerti arti perjuangan Mengawali diri tiada tahu Menjadi sosok pendamping yang selalu mengajarkan arti dari waktu Melewati hari dengan penuh cita cita berseri Tercermin dari kegigihanku kala itu Merindukan sesosokmu yang empatik Serta diri yang dipenuhi pancaran religius Kala itu hanya buku yang selalu menjadi saksi perbincangan kita yang slalu hangat dipandang Hingga tak sadarkan aku siapa bagi mereka Hingga kita.. mungkin membuat suatu kesalahan besar Sampai lupa akan pencipta yang selalu melirik Untunglah saat itu diri yang cepat sadar hingga sekarang tiada arti mengejar asa Kubendung rasa iba ini dipenghujung Biarkan arus mengarungi kuatnya bendungan tak terkira ini Kusudahi cerita bahagia ini Meski berujung pahit, tak berbekas, sampai akhirnya dengan mudah melupakan.